2.Bismillahirrahmaanirrahiim
Ya Allah, kemudahan ini hanya terjadi karena Pertolongan-Mu dan hanya kepada-Mu-lah kami memohon pertolongan, Amiin.
Salam dan shalawat bagi junjungan Nabi Muhammad saw, keluarga, dan sahabat yang telah mengajarkan islam dan mencontohkan akhlak islam kepada kami.
Ini cerita dari training ESQ for teens angkatan 61, 12-13 Juli di hotel Grand Cempaka. Ana hanya bisa kumpul di hari pertama sampai makan siang, di hari kedua tidak bisa datang karena menemani suami keluar kota .
Seperti biasa di setiap training ESQ for teens (SMP dan SMA), selalu ikut semangat karena ketemu anak-anak yang semangat juga.
Yang terutama mengucapkan terima kasih kepada orang tua yang sudah mengizinkan putra-putrinya bertugas menjadi ATS.
Alhamdulillah briefing lancar, hanya saja ada seorang ibu memberi masukan kalau bisa lain kali pemberian briefing diberi kursi/tidak berdiri. Dan hal ini sudah disampaikan kesalah satu staf ESQ agar briefing yang akan datang disediakan kursi bagi orang tua/duduk.
Dan dibawah ini ada keluhan orang tua mengenai putra/i-nya:
AN pemalu
AD pemalu
FR tidak terbuka, perfectionist
RW tertutup
LA belajar menurun, suka bohong
H disuruh entar-entar, kurang komunikasi
N kurang care
I bertentangan
B tidak PD
EY pendiem
D bertentangan dengan ayah
D dimanja nenek
K mudah tersinggung, introvert
K cuek, tidak tanggung jawab
H emosi tinggi, bolos
E tidak berani
Rasulullah saw bersabda:
“Setiap anak dilahirkan dalam keadaan suci, maka ibu dan bapaknya lah (lingkungan terdekat) yang menjadikan anak itu Yahudi, Nasrani atau Majusi.” (Hadist riwayat Abu Daud)
Dengan memahami hadist di atas, tentulah kita sepakat bahwa orang tua memiliki peran yang luar biasa besar dalam mendidik anak-anaknya.
Kalau ada kelemahan atau kekurangan yang ada pada anak-anak seperti tersebut diatas tentulah ada ‘peran’ orang tua, mengapa sampai anak-anak pemalu, tertutup, tidak PD, mudah tersinggung, tidak bertanggung jawab, cuek, dll.
Lalu ingin seperti apa anak kita nantinya dan apa yang telah kita lakukan untuk mewujudkan keinginan tersebut?
Dan masing-masing orang tua mempunyai ‘teknik’ sendiri-sendiri untuk membina putra/i-nya, tergantung sikon si anak itu sendiri, teori nya sama saja, hanya saja dalam prakteknya setiap keluarga mempunyai cara tersendiri, disesuaikan dengan pribadi/karakter masing-masing anak.
Maka, diperlukan kesabaran orang tua untuk mewujudkan keluarga sakinah, mawaddah wa rahmah. Sungguh tidak mudah, namun Insya Allah dengan tekad mengamalkan hadist Rasul, maka sangat mudah bagi Allah untuk mewujudkannya.
Dan bagiku ini sebuah seni yang tidak ternilai, seni berkomunikasi dengan anak-anak dan sikap anak-anak bisa menerima dengan apa yang diharapkan orang tua, Subhaanallah Alhamdulillah Allahu Akbar.
Semoga kita, para orang tua mau berusaha memberikan tauladan sesuai yang sudah diajarkan Nabi Muhammad saw, fyuuh tidak gampang ya, Insya Allah, dengan Pertolongan Allah swt, maka kita akan mendapatkan kemudahan.
Ya Allah, kemudahan ini hanya terjadi karena Pertolongan-Mu dan hanya kepada-Mu-lah kami memohon pertolongan, Amiin.
Salam dan shalawat bagi junjungan Nabi Muhammad saw, keluarga, dan sahabat yang telah mengajarkan islam dan mencontohkan akhlak islam kepada kami.
Ini cerita dari training ESQ for teens angkatan 61, 12-13 Juli di hotel Grand Cempaka. Ana hanya bisa kumpul di hari pertama sampai makan siang, di hari kedua tidak bisa datang karena menemani suami keluar kota .
Seperti biasa di setiap training ESQ for teens (SMP dan SMA), selalu ikut semangat karena ketemu anak-anak yang semangat juga.
Yang terutama mengucapkan terima kasih kepada orang tua yang sudah mengizinkan putra-putrinya bertugas menjadi ATS.
Alhamdulillah briefing lancar, hanya saja ada seorang ibu memberi masukan kalau bisa lain kali pemberian briefing diberi kursi/tidak berdiri. Dan hal ini sudah disampaikan kesalah satu staf ESQ agar briefing yang akan datang disediakan kursi bagi orang tua/duduk.
Dan dibawah ini ada keluhan orang tua mengenai putra/i-nya:
AN pemalu
AD pemalu
FR tidak terbuka, perfectionist
RW tertutup
LA belajar menurun, suka bohong
H disuruh entar-entar, kurang komunikasi
N kurang care
I bertentangan
B tidak PD
EY pendiem
D bertentangan dengan ayah
D dimanja nenek
K mudah tersinggung, introvert
K cuek, tidak tanggung jawab
H emosi tinggi, bolos
E tidak berani
Rasulullah saw bersabda:
“Setiap anak dilahirkan dalam keadaan suci, maka ibu dan bapaknya lah (lingkungan terdekat) yang menjadikan anak itu Yahudi, Nasrani atau Majusi.” (Hadist riwayat Abu Daud)
Dengan memahami hadist di atas, tentulah kita sepakat bahwa orang tua memiliki peran yang luar biasa besar dalam mendidik anak-anaknya.
Kalau ada kelemahan atau kekurangan yang ada pada anak-anak seperti tersebut diatas tentulah ada ‘peran’ orang tua, mengapa sampai anak-anak pemalu, tertutup, tidak PD, mudah tersinggung, tidak bertanggung jawab, cuek, dll.
Lalu ingin seperti apa anak kita nantinya dan apa yang telah kita lakukan untuk mewujudkan keinginan tersebut?
Dan masing-masing orang tua mempunyai ‘teknik’ sendiri-sendiri untuk membina putra/i-nya, tergantung sikon si anak itu sendiri, teori nya sama saja, hanya saja dalam prakteknya setiap keluarga mempunyai cara tersendiri, disesuaikan dengan pribadi/karakter masing-masing anak.
Maka, diperlukan kesabaran orang tua untuk mewujudkan keluarga sakinah, mawaddah wa rahmah. Sungguh tidak mudah, namun Insya Allah dengan tekad mengamalkan hadist Rasul, maka sangat mudah bagi Allah untuk mewujudkannya.
Dan bagiku ini sebuah seni yang tidak ternilai, seni berkomunikasi dengan anak-anak dan sikap anak-anak bisa menerima dengan apa yang diharapkan orang tua, Subhaanallah Alhamdulillah Allahu Akbar.
Semoga kita, para orang tua mau berusaha memberikan tauladan sesuai yang sudah diajarkan Nabi Muhammad saw, fyuuh tidak gampang ya, Insya Allah, dengan Pertolongan Allah swt, maka kita akan mendapatkan kemudahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar anda