3.Bismillahirrahmanirrahiim
Ya Allah, jadikanlah kami orang tua yang sabar, ya, super sabar, apalagi ketika menghadapi anak-anak kami, Amiin.
Salam dan shalawat bagi junjungan Nabi Muhammad saw, keluarga dan sahabat yang telah mengajarkan islam dan mencontohkan akhlak mulia kepada kami.
Masa kanak-kanak mempunyai keistimewaan berupa kelenturan serta kesucian dan fitrah. Dalam masa ini seseorang dapat memanfaatkan waktu yang cukup untuk menanamkan di dalam jiwa anak apa saja yang dikehendakinya, dapat mengenal berbagai potensinya, serta dapat memprediksi masa depannya. Tidak sedikit di antara para orangtua yang lebih banyak memperhatikan aspek intelektual atau kemampuan berpikir anak saja, tetapi sering melupakan sisi perasaan dan kejiwaan si anak dalam pembentukan kepribadiannya. Mereka, misalnya, sering menegur/menghukum si anak ketika melakukan kesalahan tetapi jarang sekali memberikan penghargaan kepada anak ketika berprestasi. Padahal perasaan dan kejiwaan si anak merupakan hal yang penting yang harus diperhatikan dalam proses tumbuh kembang anak. Pada ingatan setiap anak selalu terdapat catatan lengkap tentang hubungan mereka dengan orang tuanya. Catatan tersebut ada dua macam, pertama, catatan kebahagiaan, yaitu jika orang tua memberikan perhatian dan kasih sayang yang membahagiakan hatinya, kedua, catatan yang melukiskan perasaan marah ketika mendapat pandangan masam, teguran, atau omelan orangtua. Keduanya selalu dibandingkan setiap saat; ditimbang mana yang lebih berat. Jika jumlah 'bahagia' lebih banyak maka hubungan anak dan kedua orangtuanya akan berlangsung harmonis. Sebaliknya, jika timbangan kemarahan lebih berat maka hubungan antar orangtua-anak akan terganggu. Bahkan jika angka kemarahannya jauh melampaui angka kebahagiaannya maka tidak jarang akan muncul sikap pembangkangan, berkata kasar, atau sengaja melanggar aturan, sering mimpi buruk, dan sebagainya. Ada kisah nyata dari seorang remaja putra, yang tidak mendapat perhatian dari orang tua, dan sebagai pelampiasan, lebih senang nongkrong diluar rumah, kongkow, ngobrol yang tidak bermanfaat. Dan dari hasil nongkrong, sesungguhnya tidak menemukan kebahagiaan tetapi malah menemukan gundah gulana. Hanya saja saat itu, si anak tidak memahami bahwa apa yang dilakukan tidak membawa kebahagiaan yang sebenarnya. Dia bercerita kalau ayahnya sibuk bekerja, ibunya pun bekerja dari pagi ke pagi lagi, sehingga jarang bertemu muka dengan kedua orang tuanya. Mendengar kisah ini sangatlah miris, betapa anak berharap belaian, pelukan, ciuman, sekalipun sudah usia remaja. Dengan kata mudahnya, senakal-nakalnya anak di mata kedua orang tua, sesungguhnya dia mencari kedamaian dari orang tuanya. Hanya saja banyak orang tua yang kurang peka kalau kenakalan yang dilakukan anak adalah bentuk protes, keinginan anak berkomunikasi dengan kedua orang tuanya.
Semoga semua orang tua baik orang tua kandung, orang tua tiri, maupun orang tua asuh, mau meluangkan waktu untuk berkomunikasi efektif dengan anak-anak. Mengedepankan pemberian penghargaan pada prestasi yang dilakukan walaupun sangat kecil ketimbang caci maki akan perilaku yang sangat menjengkelkan hati. Lagi-lagi, setiap orang tua harus mampu mengelola hati untuk bisa nyambung dengan anak-anak, sehingga anak-anak merasa damai, nyaman, aman, Insya Allah.
Email lain 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,11,12,13,14,15,16,17,18,19,20,21,22,23,24,25,26,27,30,....
Ya Allah, jadikanlah kami orang tua yang sabar, ya, super sabar, apalagi ketika menghadapi anak-anak kami, Amiin.
Salam dan shalawat bagi junjungan Nabi Muhammad saw, keluarga dan sahabat yang telah mengajarkan islam dan mencontohkan akhlak mulia kepada kami.
Masa kanak-kanak mempunyai keistimewaan berupa kelenturan serta kesucian dan fitrah. Dalam masa ini seseorang dapat memanfaatkan waktu yang cukup untuk menanamkan di dalam jiwa anak apa saja yang dikehendakinya, dapat mengenal berbagai potensinya, serta dapat memprediksi masa depannya. Tidak sedikit di antara para orangtua yang lebih banyak memperhatikan aspek intelektual atau kemampuan berpikir anak saja, tetapi sering melupakan sisi perasaan dan kejiwaan si anak dalam pembentukan kepribadiannya. Mereka, misalnya, sering menegur/menghukum si anak ketika melakukan kesalahan tetapi jarang sekali memberikan penghargaan kepada anak ketika berprestasi. Padahal perasaan dan kejiwaan si anak merupakan hal yang penting yang harus diperhatikan dalam proses tumbuh kembang anak. Pada ingatan setiap anak selalu terdapat catatan lengkap tentang hubungan mereka dengan orang tuanya. Catatan tersebut ada dua macam, pertama, catatan kebahagiaan, yaitu jika orang tua memberikan perhatian dan kasih sayang yang membahagiakan hatinya, kedua, catatan yang melukiskan perasaan marah ketika mendapat pandangan masam, teguran, atau omelan orangtua. Keduanya selalu dibandingkan setiap saat; ditimbang mana yang lebih berat. Jika jumlah 'bahagia' lebih banyak maka hubungan anak dan kedua orangtuanya akan berlangsung harmonis. Sebaliknya, jika timbangan kemarahan lebih berat maka hubungan antar orangtua-anak akan terganggu. Bahkan jika angka kemarahannya jauh melampaui angka kebahagiaannya maka tidak jarang akan muncul sikap pembangkangan, berkata kasar, atau sengaja melanggar aturan, sering mimpi buruk, dan sebagainya. Ada kisah nyata dari seorang remaja putra, yang tidak mendapat perhatian dari orang tua, dan sebagai pelampiasan, lebih senang nongkrong diluar rumah, kongkow, ngobrol yang tidak bermanfaat. Dan dari hasil nongkrong, sesungguhnya tidak menemukan kebahagiaan tetapi malah menemukan gundah gulana. Hanya saja saat itu, si anak tidak memahami bahwa apa yang dilakukan tidak membawa kebahagiaan yang sebenarnya. Dia bercerita kalau ayahnya sibuk bekerja, ibunya pun bekerja dari pagi ke pagi lagi, sehingga jarang bertemu muka dengan kedua orang tuanya. Mendengar kisah ini sangatlah miris, betapa anak berharap belaian, pelukan, ciuman, sekalipun sudah usia remaja. Dengan kata mudahnya, senakal-nakalnya anak di mata kedua orang tua, sesungguhnya dia mencari kedamaian dari orang tuanya. Hanya saja banyak orang tua yang kurang peka kalau kenakalan yang dilakukan anak adalah bentuk protes, keinginan anak berkomunikasi dengan kedua orang tuanya.
Semoga semua orang tua baik orang tua kandung, orang tua tiri, maupun orang tua asuh, mau meluangkan waktu untuk berkomunikasi efektif dengan anak-anak. Mengedepankan pemberian penghargaan pada prestasi yang dilakukan walaupun sangat kecil ketimbang caci maki akan perilaku yang sangat menjengkelkan hati. Lagi-lagi, setiap orang tua harus mampu mengelola hati untuk bisa nyambung dengan anak-anak, sehingga anak-anak merasa damai, nyaman, aman, Insya Allah.
Email lain 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,11,12,13,14,15,16,17,18,19,20,21,22,23,24,25,26,27,30,....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar anda