Mesin Pencari Situs

Google
WWW Mbahsoso Blog
Welcome Myspace Comments
MyNiceSpace.com
Assalamualaikum WR.Wb.
Silahkan Menjelajah Di Situs Mbahsoso, Kami Sangat Mengharapkan Jika Anda Dapat Memberikan Komentar Atau Mengirim Naskah/Artikel menarik Yang Dapat Kami Posting Di Situs Kami Ini. Silahkan Kirimkan Ke Email Kami Di mbahsoso@gmail.com Atau Isikan Di Form E-mail yg Telah Kami Sediakan Di Menu Kontak Kami. Terima Kasih
Wassalamualaikum Wr.Wb

Sabtu, 13 Desember 2008

Kumpulan Isi Email ESQ

20."2 juta yang bikin gemetar"
Salam,
Saudara-saudaraku yang disayang Allah SWT, dibawah ini cerita dari mas Gaw dan para relawan atas aksinya yang telah berlangsung pada tanggal 8 Desember 2008 yang lalu. Pesan dari mas Gaw, terima kasih kepada para donatur yang telah berbagi untuk membahagiakan saudara-saudara kita yang ada di Jagabita.
Terima kasih juga untuk mas Gaw dan para relawan, yang telah menjadi pintu kebaikan untuk kita semua.
Ya Allah, kami memohon Engkau catat amal ini sebagai bekal kami untuk bertemu dengan-Mu kelak, Amiin.

CERITA DARI JAGABITA: UANG 2 JUTA RUPIAH YANG BIKIN GEMETAR
Uang senilai Rp. 2 Juta itu digenggamnya erat-erat, ia tidak berani membuka amplop dan menghitungnya kembali meski saya sudah memintanya untuk menghitung, "Sudah pak, saya percaya..." air mukanya menyiratkan kebahagiaan yang tak terlukiskan dan betapa kagetnya saya melihat tangannya yang jelas-jelas gemetar menggenggam uang itu.
Sehari sebelum hari raya Idul Adha 1429 H, saya dan beberapa teman mendatangi Desa Jagabita untuk membicarakan beberapa teknis pelaksanaan program bakti sosial berupa layanan kesehatan, renovasi madrasah dan majelis taklim serta pemotongan hewan kurban di desa itu bersama beberapa tokoh masyarakat setempat. Di hari itu, hadir pula para "tukang jagal" hewan kurban.
Bang Bewok alias Pak Marudin yang ditunjuk sebagai koordinator para tukang jagal yang akan bertugas mulai dari menyembelih, menguliti serta memotong-motong bagian besar hewan kurban tidak bisa menjawab ketika saya bertanya, "berapa harus kami memberi uang jasa untuk pemotongan?"
Sebenarnya hal biasa jika panitia kurban mengeluarkan sedikit uang jasa untuk penyembelihan hewan kurban, kisaran biaya yang pernah saya dapatkan pun beragam. Untuk sapi berkisar pada angka 200 ribu hingga 500 ribu per ekor, sedangkan kambing berada pada angka 30-70 ribu.
"Bagi kami, sebenarnya ini kan hewan kurban untuk kami juga. Jadi jangan tanya ke kami berapa harus dibayar pak, kami jadi bingung..." ujar Bang Bewok mewakili teman-temannya. Teman-teman yang dimaksud itu ada Ki Ja'far, Hadi Emad, Haji Santa, dan masih banyak lagi yang merupakan tokoh-tokoh masyarakat Desa Jagabita. Mereka semua mengangguk membenarkan kata-kata Bang Bewok.
Saya dan teman-teman tak kalah bingungnya. Tetapi akhirnya disepakati bahwa jumlahnya kami yang menentukan dan mereka akan menerima berapapun yang akan kami berikan. Sebuah kenyataan yang mengharukan bahwa di desa masih terpelihara nilai-nilai luhur yang sulit ditemui di kota , bahwa tidak selalu uang yang menjadi ukuran atau dijadikan alat untuk menilai sebuah pekerjaan. Di kota , banyak ditemui satu kondisi yang berbeda. Orang akan bertanya berapa bayarannya baru kemudian memutuskan untuk mau mengambil pekerjaan itu atau tidak.
10 Dzulhijjah 1429 H, setelah dibuka secara resmi oleh pihak Kecamatan Parung Panjang, yang juga dihadiri oleh Kepala Desa Jagabita, 3 Sapi dan 43 kambing pun disembelih, dikuliti dan mulai dimutilasi. Bang Bewok dan sekitar 20 tukang jagal lainnya bahu membahu bersama tidak kurang dari 50 relawan yang tergabung dari beberapa komunitas, seperti Relawan Pelangi, Komunitas MPers (Multiplyers), MyQuran, karyawan Bank Niaga, Bike To Works, Dudung Net, dan relawan-relawan lainnya.
Pukul 13.30, selesailah sudah semua pekerjaan di program pemotongan hewan kurban dan siap didistribusikan. Sementara 40 relawan lainnya masih harus berjibaku melayani sekitar 600 warga yang antri untuk mendapatkan layanan kesehatan.
Setelah distribusi selesai, saya pun memanggil Bang Bewok yang ditemani Ki Ja'far beserta beberapa tukang jagal lainnya untuk memberikan uang jasa. "Maaf bang, kalau jumlahnya tidak seberapa, mungkin tak setimpal dengan lelah yang dirasakan, atau tak sesuai dengan harapan abang dan bapak-bapak sekalian..." agak hati-hati saya bicara.
"Kami hanya mampu memberikan uang 2 juta rupiah saja untuk semua yang bekerja..." Saya kaget, jujur kaget sekali. Tak menduga reaksi yang keluar dari para tukang jagal itu. Mulanya dugaan saya mereka akan marah dengan jumlah tersebut, tetapi ternyata...
"Masya Allah, ini besar sekali pak bagi kami..." tangan Bang Bewok gemetar menerima amplop berisi uang 2 juta itu. Ia menoleh ke kanan dan kiri melihat teman-temannya, semuanya sumringah, senang bukan kepalang. Bagi mereka sebenarnya, mendapat jatah daging kurban saja sudah cukup. Tak mengira uang jasa 'sebesar' itu yang bakal diterima.
2 Juta besar? hati saya bertanya-tanya. Maksud saya, uang itu bukan untuk Bang Bewok seorang, melainkan untuk 20 orang. Jika dibagi rata 20 orang, maka masing-masing hanya mendapatkan Rp. 100 ribu saja. Hanya Rp. 100ribu membuat mereka bahagia hingga gemetar memegang uang sejumlah itu.
"Bagi kami orang kampung, orang kecil... uang ini sangat besar pak," berkali-kali Bang Bewok berkata seperti ini kepada saya. Bu Wiwi, isteri Bang Bewok yang menjadi relawan juga sampai kaget dan bertanya kepada saya, "2 Juta? nggak salah pak? Itu besar sekali buat orang-orang di sini... Masya Allah..."
Saya tak bermaksud mengecilkan arti uang. Bagi saya juga sekecil apapun uang tetap punyai nilai tersendiri. Tetapi saya melihat nilai syukur yang sangat besar dari orang-orang di desa Jagabita ini. Berbeda dengan nilai syukur kita yang kerap cemberut, menggerutu setiap kali mendapat rezeki. Padahal jumlah yang kita peroleh setiap kali mengambil gaji misalnya, atau menerima transferan gaji di rekening, jauh lebih besar dari yang Bang Bewok dan teman-temannya peroleh.
Uang Rp. 100 ribu, sangat membuat mereka bahagia. Sebuah pelajaran berharga yang saya dapatkan, dan itu cukup membuat rasa lelah saya terkurangi. Nilai syukur saya, ternyata masih teramat rendah dibanding mereka (gaw)
Email lain 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,11,12,13,14,15,16,17,18,19,20,21,22,23,24,25,26,27,30,....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar anda

KATA MUTIARA ORANG TERKENAL

Cara Blokir Situs Porno Untuk Windows XP

  1. Pilih Control Panel dari Start menu.
  2. Klik Network Connections yang ada di Control Panel.
  3. Pilih koneksi yang ada dari jendela Network Connections.
  4. Klik tombol Properties.
  5. Pilih lah Internet Protocol (TCP/IP) dan klik Properties.
  6. Klik radio button pada Use the following DNS server addresses dan ketikkan alamat DNS Nawala pada kolom Preferred DNS server dan Alternate DNS server.
  7. Masukan DNS Server : 180.131.144.144 dan Masukan Alternate DNS Server : 180.131.145.145
  8. Semoga Bermanfaat untuk keselamatan anak-2 anda, Amin, Nawala Project

Setujukah Jika Presiden RI Yg Akan Datang Dijabat Oleh Tokoh Muda Di Bawah Usia 50 Tahun ?

detiknews - detiknews