4.Bismillahirrahmaanirrahiim
Ya Allah, tambahilah ilmu kami, jadikanlah majelis ilmu tempat untuk menimba kebaikan yang dapat membuat kami lebih dekat kepada-Mu dan mengenal Rasul saw, Amiin.
Salam dan shalawat bagi junjungan Nabi Muhammad saw, keluarga dan sahabat yang telah mengajarkan islam dan mencontohkan akhlak mulia kepada kami.
Alhamdulillah aku dan bunda Fiera selalu kompak untuk selalu dekat dengan anak-anak, dan kami berdua saling memberi masukan, selalu berdiskusi, dan saling memberikan kritik membangun untuk kiprah yang kami lakukan, karena niat yang baik, Insya Allah.
Kami juga sama-sama bersemangat untuk membuat kajian, menggelar majelis ilmu terutama untuk diri kami sendiri yang masih harus banyak belajar.
Temu alumni teens 30 Maret sudah disepakati di rumah bunda Wina Indra Poerwanto di Jl Mendawai I, Kebayoran Baru dan pemberitahuan sudah disebar melalui email dan sms.
Aku dapat berita dari Citra kalau yang daftar sudah 55 orang, melalui Ganie ada 15 orang dan melalui aku sendiri sudah sekitar 10 orang, Alhamdulillah.
4 hari sebelum hari-H, aku dan bunda Fiera berkunjung ke rumah bunda Wina, Alhamdulillah rumah yang lapang dan memang rumah beliau sudah biasa menjadi tempat kumpul-kumpul.
Dalam pertemuan kami saling terbuka, tidak ada yang ditutupi, karena niatan temu alumni ini untuk silaturahim, dan keterbukaan sangat diperlukan. Setelah bicara mengenai konsumsi (agar tidak dobel dan mubazir), dan disepakati, rasanya hati ini bahagia bisa musyawarah dengan hati yang zero, Alhamdulillah. Memang sih, kalau yang namanya niat baik, harus zero, tidak ada yang merasa lebih, karena ini lho, karena itu lho, ingatlah semua kejadian yang direncanakan, tanpa izin Allah swt, maka sama sekali tiada artinya.
Aku senang sekali dipertemukan dengan bunda Wina dan juga pak Indra Poerwanto yang sangat ramah dan baik. Memahami arti rizki yang dimiliki hanya titipan maka kel Pak Indra pun ingin berbagi salah satunya mempersilakan rumah beliau untuk acara kajian, tiap hari boleh, Subhaanallah.
Bahkan bu Wina minta temu alumni diadakan setiap bulan di rumah beliau, namun kami juga harus menghargai orang tua yang lain yang rumahnya juga ingin dicatat sebagai taman surga, Insya Allah.
Nara sumber kali ini, kami menghadirkan mas Bayu Gawtama (mas Gaw), diantara pembaca ada yang sudah mengenal beliau, namun ada yang belum. mGaw seorang hamba Allah swt yang dititipi ilmu yang Subhaanallah, sebagian pembaca pernah membaca buku-buku beliau diantaranya 11 Amanah Lelaki, Berhenti Sejenak, Scool of Life ..... Terus terang tanggal 29 Maret aku berburu ke beberapa toko buku untuk mendapatkannya, stocknya habis. Alhamdulillah, Allah menunjukkan dan dapat 2 buku.
Alhamdulillah yang hadir anak-anak dan beberapa orang tua yang ikut mendampingi, ada bapak dan ibu, ada yang ditemani bapak saja, ada yang ditemani ibunya saja.
Acara diawali jam 10 pas, dibuka oleh Ketua SHOT, langsung masuk pada kajian. mGaw memperkenalkan diri secara singkat, lalu mengambil bungkusan kantong plastik, isinya langsung di sebar di lantai dan seluruh jamaah diminta mengambil satu saja. Ternyata gulungan kertas kecil itu berisi potongan ayat dalam Al Qur’an dan harus dirangkai menjadi satu ayat. mGaw menyiapkan 4 ayat dan ada 4 kelompok, akhirnya dapat 4 kelompok dan setiap kelompok belum tentu ada yang saling kenal, tapi mereka kompak berusaha merangkai kata yang terpenggal menjadi satu ayat. Kelompok ku dapat QS 3 ayat 16, 3 kelompok lain dapat QS 2 ayat 183, QS 3 ayat 110 dan satu lagi QS 24 ayat 30. mGaw mengizinkan buka terjemahan agar mempercepat untuk merangkainya. Seru banget ya.
Hikmah apa sih yang didapat dari simulasi ini? à buka Al Qur’an, kerja sama/team work, berusaha, saling kenal, mengenal 4 ayat.
Berikutnya mGaw minta menjawab masing-masing ketika diri ini bertanya ’SIAPA SAYA?’, ada yang menjawab:
- saya hamba Allah
- saya wakil Allah
- saya seorang ibu dengan 1 putra dan 1 putri yang diberi amanah untuk mendidik mereka menjadi sholeh dan sholehat
- saya seorang cucu dari eyang kakung dan eyang putri
- saya adalah adik yang berkata saya seorang cucu dari eyang kakung dan eyang putri
mGaw langsung bergurau: kenapa kalimatnya harus panjang, bilang aja saya adiknya Tyo, haaa haaa, semua jamaah tertawa.
Memang syaratnya, setiap jawaban tidak boleh sama, jadinya tambah seru.
Lalu mGaw mengumpamakan, bagaimana kalau tas kita, baju kita kena ludah seseorang, jijikkah kita?, bagaimana kalau tangan kita kena ingus seseorang, jijikkah kita? Semua menjawab jijik.
Lalu siapa yang tau akan hal yang lebih menjijikkan? mGaw lalu bertanya, semua yang sudah akil baligh khan?, mGaw lalu menjelaskan mengenai air mani (maaf). Disaat ini aku perhatikan ada 1 putri membisikkan ke telinga putri di sebelahnya, dalam hatiku, pasti dia bertanya: apa sih, dan yang satu menjelaskan.
Tidakkah kita tahu, bahwa diri kita berasal dari air yang hina, mGaw membacakan firman Allah swt:
Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati ari yang hina (air mani).(QS 32: As Sajdah ayat 8)
mGaw bertanya lagi: siapa yang sudah pernah melihat film Harun Yahya mengenai pembuahan, yang menggambarkan sel sperma dan sel telur bertemu.
Berapa jumlah sel sperma yang keluar? mGaw menambahkan ada hasil penelitian ilmiahnya, jawabannya 250 juta, dan dari 250 juta yang bisa menembus sel telur hanya satu, dan itulah diri kita. 1 sel sperma yang jadi ini berjuang habis-habisan dengan sel sperma yang lain guna menembus sel telur dengan sikut kiri sikut kanan, tendang kiri tendang kanan, dan dengan izin Allah swt, 1 sel sperma yang bertemu 1 sel telur, jadilah diri kita.
Dengan begitu apakah kita masih mau sombong, mau arogan, mau sok jagoan .....
Kemudian jadilah 1 benih, dengan izin Allah swt, benih terus tumbuh selama 9 bulan dalam rahim, itupun dalam perjalanan dari 0 – 9 bulan ada yang keguguran, ada yang pas lahir meninggal, tapi bagaimana dengan diri kita, Alhamdulillah kita bisa hidup normal, tapi mengapa tidak bersyukur, tidak mau sholat, masih jarang berinfaq, tidak mau berbagi.
Jangan dikira kita bisa lahir ini karena ibu kita minum vitamin, karena ibu yang hebat, karena ibu yang kuat dan ayah hebat bisa mencari nafkah, tapi semua karena sesungguhnya orang tua kita dan diri kita dipilih Allah swt.
Padahal ada saja hamba Allah swt, yang baru berusia 1 hari, 5 bulan, 5 tahun sudah meninggal, tapi yang berusia 14 tahun, kita diberi kesempatan hidup dari 1 hari – 14 tahun, sudahkah kau bersyukur?, bagaimana dengan amalan yang kita lakukan? Apa yang kita perbuat terhadap orang tua kita?
Jadi sudah taukah bahwa diri kita ini berasal dari air yang hina, air yang menjijikkan?
Maka seorang anak yang baik, jangan berdo’a agar ayahnya diberi rizki yang berlimpah, namun berdo’alah: Ya Allah, beri kesempatan orang tua kami, kami semua bisa berinfaq, bisa berzakat lebih banyak lagi. Maka Allah akan melimpahkan kebaikan untuk diri kita.
Permainan berikutnya, mGaw menghitung setiap hadirin dan diminta mengingat nomornya. Seluruhnya ada 63, tapi karena harus genap maka Jaka mantan Ketua SHOT Jakarta yang jatuh di nomor 63 diminta untuk menjadi pendengar. mGaw memerintahkan agar nomor 1 berpasangan dengan no 62, 2 dengan 61, 3 dengan 60, 4 dengan 59, 5 dengan 58, 6 dengan 57, dst. Alhamdulilalh aku dapat nomor 6 dan berpasangan dengan Berry yang dapat nomor 57. Berry yang belum alumni adalah teman sekolahnya Junior (putranya bu Wina). mGaw memerintahkan agar saling mengkorek mengenai pasangan kita sebanyak-banyaknya, dari nama, tanggal lahir, jumlah saudara dalam keluarga, nama orang tua, pekerjaan orang tua, apa saja. Yang dapat pasangan tidak saling kenal, ya harus ngobrol, ya harus cari info sebanyak-banyaknya.
Setelah cukup waktu, mGaw minta maju, dipilih 2 pasang remaja, Adi dan siapa ya?, sudah menceritakan masing-masing pasangan, mGaw bertanya pada Adi, tau gak nomor sepatu pasangan mu?, ternyata Adi nggak tau karena belum tanya nomor sepatu, mGaw minta untuk dilengkapi lagi.
Pasangan kedua aku dan Berry (ibu dan anak), aku menjelaskan sekolah Berry, nama orang tua, pekerjaan orang tua, tanggal lahir, tempat lahir, jumlah saudara, alamat rumah, hobby, kota yang disukai di manca negara dan di Indonesia, berapa kali baca Al Qur’an dalam seminggu, bagaimana hubungan dengan ibu dan bapak, asal ibu dan bapak.
Setelah selesai, mGaw bertanya padaku: bunda, tau nggak warna favorit Berry, yaaa, belum sempat ditanya.
Lalu pasangan berikutnya 2 orang ibu, bu Wina (tuan rumah) dan bu Nuri. Kisahnya Subhaanallah. Kiprahnya bu Nuri menyantuni kaum dhuafa, dan bu Wina ingin jihad setelah memeluk agama islam di tahun 2000, pengen rumah beliau dijadikan tempat kajian setiap bulan.
Dari pelajaran ini, maka yang tadinya nggak kenal, jadi saling kenal deh.
Sesi terakhir, mGaw minta yang bernomor ganjil untuk keluar ruangan/kumpul di teras. Dan mGaw memberi arahan kepada nomor genap yang tinggal di ruangan. Setelah itu mGaw menghampiri nomor ganjil, agar nomor ganjil masuk dan bertanya mengenai siapa saja (tidak harus pasangan yang semula) pada orang yang ada dalam ruangan, akupun menghampiri seorang akhwat yang duduk sendiri, aku tanya rumahnya, kerja atau masih sekolah. Namun cara menjawabnya dingin, cuex, pikirku,ooooo, dia belum kenal jadi jawabnya juga ogah-ogahan.
Yang berikutnya gantian, nomor genap disuruh keluar ke teras, mGaw memberi instruksi kepada nomor ganjil, nanti kalau nomor genap bawa berita gembira cuexin aja ya. Sesuai perintah, kami pun cuex ketika kelompok genap bawa berita gembira.
Setelah selesai, mGaw membahas hikmah apa yang bisa diambil, bahwa kalau ada teman yang curhat jangan dicuexin, karena dicuexin sungguh nggak enak. Dan menjadi kecenderungan anak-anak remaja cuek akan sekitarnya, kurang empati, kurang peduli.
Ooooooooooo pantesan si akhwat aku tanya-tanya tadi bersikap cuex, dingin, ternyata diperintah toooh, haaa haaaa.
Kesimpulannya, mGaw minta Ganie (Ketua SHOT Jakarta) untuk berdiri di samping mGaw dan mGaw berbagi ilmu, ketika berjumpa seseorang ada langkah SALAM MESRA yang dijalankan:
S sapa dengan ramah
A apa khabar ? à tanyakan khabar
L luapkan kegembiraan ketika bertemu
A ajukan pertanyaan berikutnya à sekolah, kuliah dimana atau yang lain
M mohon diri ketika harus meninggalkan
M menatap à ketika berkomunikasi dengan lawan bicara, mata jangan kemana-mana
E empati/ekspresikan diri
S sentuh pundaknya, punggungnya, tentu dengan sesama muhrim
R rapat à mendekat, jangan bicara jauh-jauhan
A angguk/geleng, sesuai dengan hal yang dibicarakan
Betapa banyak yang diambil dari kajian yang diberikan oleh mas Gaw:
1 tau kalau diri ini dari air yang hina, maka tidak sombong, arogan, tapi harus banyak bersyukur
2 mau bergaul dengan siapa saja, terutama menjaga orang tua, memberi kasih sayang pada orang tua
3 jangan suka nyuekin orang yang terkadang butuh perhatian dari diri kita
Di akhir sesi sebelum azan zhuhur berkumandang, bu Nuri mengajak jamaah untuk berinfak, membantu kaum dhuafa yang ada di pinggiran kali Ciliwung, dengan meminjam jaket Desta yang digelar di lantai, maka bu Nuri mengajak jamaah untuk menjemput Allah swt, dengan rasa spontan dan keikhlasan, seluruh jamaah meletakkan uang di atas jaket yang sudah digelar, Alhamdulillah setelah dihitung terkumpul Rp 1.061.000,-, ditambah Rp 4.000, biar Rp 1.065.000,-. Pesan terakhir yang disampaikan bu Nuri, pas banget dengan dimulainya azan Zhuhur, semoga Allah swt membalas berlipat ganda dengan rizki yang telah diinfakkan, Amiin.
Sebelum shalat, aku bagi door prize berupa 2 buku karya mas Gaw yang berjudul 11 Amanah Lelaki, Alhamdulillah yang dapat 2 alumni lelaki: Gali dan Rizky.
Saat itu juga, mereka minta tanda tangan dari mas Gaw.
Acara pertama ditutup dengan shalat berjamaah dan makan siang yang sudah disiapkan, ada bakwan malang dan es campur yang harus diracik sendiri, sesuai selera.
Alhamdulillah, setelah sampai rumah aku telpon beberapa dari yang hadir/dari absen secara acak baik alumni teensnya dan orang tuanya, aku minta masukan dan kritikan dari acara hari itu, mereka bilang, senang banget, seru, dapat ilmu yang bermanfaat, dan minta rutin diadakan kajian seperti ini.
Insya Allah, minta dukungan para orang tua.
Ya Allah, tambahilah ilmu kami, jadikanlah majelis ilmu tempat untuk menimba kebaikan yang dapat membuat kami lebih dekat kepada-Mu dan mengenal Rasul saw, Amiin.
Salam dan shalawat bagi junjungan Nabi Muhammad saw, keluarga dan sahabat yang telah mengajarkan islam dan mencontohkan akhlak mulia kepada kami.
Alhamdulillah aku dan bunda Fiera selalu kompak untuk selalu dekat dengan anak-anak, dan kami berdua saling memberi masukan, selalu berdiskusi, dan saling memberikan kritik membangun untuk kiprah yang kami lakukan, karena niat yang baik, Insya Allah.
Kami juga sama-sama bersemangat untuk membuat kajian, menggelar majelis ilmu terutama untuk diri kami sendiri yang masih harus banyak belajar.
Temu alumni teens 30 Maret sudah disepakati di rumah bunda Wina Indra Poerwanto di Jl Mendawai I, Kebayoran Baru dan pemberitahuan sudah disebar melalui email dan sms.
Aku dapat berita dari Citra kalau yang daftar sudah 55 orang, melalui Ganie ada 15 orang dan melalui aku sendiri sudah sekitar 10 orang, Alhamdulillah.
4 hari sebelum hari-H, aku dan bunda Fiera berkunjung ke rumah bunda Wina, Alhamdulillah rumah yang lapang dan memang rumah beliau sudah biasa menjadi tempat kumpul-kumpul.
Dalam pertemuan kami saling terbuka, tidak ada yang ditutupi, karena niatan temu alumni ini untuk silaturahim, dan keterbukaan sangat diperlukan. Setelah bicara mengenai konsumsi (agar tidak dobel dan mubazir), dan disepakati, rasanya hati ini bahagia bisa musyawarah dengan hati yang zero, Alhamdulillah. Memang sih, kalau yang namanya niat baik, harus zero, tidak ada yang merasa lebih, karena ini lho, karena itu lho, ingatlah semua kejadian yang direncanakan, tanpa izin Allah swt, maka sama sekali tiada artinya.
Aku senang sekali dipertemukan dengan bunda Wina dan juga pak Indra Poerwanto yang sangat ramah dan baik. Memahami arti rizki yang dimiliki hanya titipan maka kel Pak Indra pun ingin berbagi salah satunya mempersilakan rumah beliau untuk acara kajian, tiap hari boleh, Subhaanallah.
Bahkan bu Wina minta temu alumni diadakan setiap bulan di rumah beliau, namun kami juga harus menghargai orang tua yang lain yang rumahnya juga ingin dicatat sebagai taman surga, Insya Allah.
Nara sumber kali ini, kami menghadirkan mas Bayu Gawtama (mas Gaw), diantara pembaca ada yang sudah mengenal beliau, namun ada yang belum. mGaw seorang hamba Allah swt yang dititipi ilmu yang Subhaanallah, sebagian pembaca pernah membaca buku-buku beliau diantaranya 11 Amanah Lelaki, Berhenti Sejenak, Scool of Life ..... Terus terang tanggal 29 Maret aku berburu ke beberapa toko buku untuk mendapatkannya, stocknya habis. Alhamdulillah, Allah menunjukkan dan dapat 2 buku.
Alhamdulillah yang hadir anak-anak dan beberapa orang tua yang ikut mendampingi, ada bapak dan ibu, ada yang ditemani bapak saja, ada yang ditemani ibunya saja.
Acara diawali jam 10 pas, dibuka oleh Ketua SHOT, langsung masuk pada kajian. mGaw memperkenalkan diri secara singkat, lalu mengambil bungkusan kantong plastik, isinya langsung di sebar di lantai dan seluruh jamaah diminta mengambil satu saja. Ternyata gulungan kertas kecil itu berisi potongan ayat dalam Al Qur’an dan harus dirangkai menjadi satu ayat. mGaw menyiapkan 4 ayat dan ada 4 kelompok, akhirnya dapat 4 kelompok dan setiap kelompok belum tentu ada yang saling kenal, tapi mereka kompak berusaha merangkai kata yang terpenggal menjadi satu ayat. Kelompok ku dapat QS 3 ayat 16, 3 kelompok lain dapat QS 2 ayat 183, QS 3 ayat 110 dan satu lagi QS 24 ayat 30. mGaw mengizinkan buka terjemahan agar mempercepat untuk merangkainya. Seru banget ya.
Hikmah apa sih yang didapat dari simulasi ini? à buka Al Qur’an, kerja sama/team work, berusaha, saling kenal, mengenal 4 ayat.
Berikutnya mGaw minta menjawab masing-masing ketika diri ini bertanya ’SIAPA SAYA?’, ada yang menjawab:
- saya hamba Allah
- saya wakil Allah
- saya seorang ibu dengan 1 putra dan 1 putri yang diberi amanah untuk mendidik mereka menjadi sholeh dan sholehat
- saya seorang cucu dari eyang kakung dan eyang putri
- saya adalah adik yang berkata saya seorang cucu dari eyang kakung dan eyang putri
mGaw langsung bergurau: kenapa kalimatnya harus panjang, bilang aja saya adiknya Tyo, haaa haaa, semua jamaah tertawa.
Memang syaratnya, setiap jawaban tidak boleh sama, jadinya tambah seru.
Lalu mGaw mengumpamakan, bagaimana kalau tas kita, baju kita kena ludah seseorang, jijikkah kita?, bagaimana kalau tangan kita kena ingus seseorang, jijikkah kita? Semua menjawab jijik.
Lalu siapa yang tau akan hal yang lebih menjijikkan? mGaw lalu bertanya, semua yang sudah akil baligh khan?, mGaw lalu menjelaskan mengenai air mani (maaf). Disaat ini aku perhatikan ada 1 putri membisikkan ke telinga putri di sebelahnya, dalam hatiku, pasti dia bertanya: apa sih, dan yang satu menjelaskan.
Tidakkah kita tahu, bahwa diri kita berasal dari air yang hina, mGaw membacakan firman Allah swt:
Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati ari yang hina (air mani).(QS 32: As Sajdah ayat 8)
mGaw bertanya lagi: siapa yang sudah pernah melihat film Harun Yahya mengenai pembuahan, yang menggambarkan sel sperma dan sel telur bertemu.
Berapa jumlah sel sperma yang keluar? mGaw menambahkan ada hasil penelitian ilmiahnya, jawabannya 250 juta, dan dari 250 juta yang bisa menembus sel telur hanya satu, dan itulah diri kita. 1 sel sperma yang jadi ini berjuang habis-habisan dengan sel sperma yang lain guna menembus sel telur dengan sikut kiri sikut kanan, tendang kiri tendang kanan, dan dengan izin Allah swt, 1 sel sperma yang bertemu 1 sel telur, jadilah diri kita.
Dengan begitu apakah kita masih mau sombong, mau arogan, mau sok jagoan .....
Kemudian jadilah 1 benih, dengan izin Allah swt, benih terus tumbuh selama 9 bulan dalam rahim, itupun dalam perjalanan dari 0 – 9 bulan ada yang keguguran, ada yang pas lahir meninggal, tapi bagaimana dengan diri kita, Alhamdulillah kita bisa hidup normal, tapi mengapa tidak bersyukur, tidak mau sholat, masih jarang berinfaq, tidak mau berbagi.
Jangan dikira kita bisa lahir ini karena ibu kita minum vitamin, karena ibu yang hebat, karena ibu yang kuat dan ayah hebat bisa mencari nafkah, tapi semua karena sesungguhnya orang tua kita dan diri kita dipilih Allah swt.
Padahal ada saja hamba Allah swt, yang baru berusia 1 hari, 5 bulan, 5 tahun sudah meninggal, tapi yang berusia 14 tahun, kita diberi kesempatan hidup dari 1 hari – 14 tahun, sudahkah kau bersyukur?, bagaimana dengan amalan yang kita lakukan? Apa yang kita perbuat terhadap orang tua kita?
Jadi sudah taukah bahwa diri kita ini berasal dari air yang hina, air yang menjijikkan?
Maka seorang anak yang baik, jangan berdo’a agar ayahnya diberi rizki yang berlimpah, namun berdo’alah: Ya Allah, beri kesempatan orang tua kami, kami semua bisa berinfaq, bisa berzakat lebih banyak lagi. Maka Allah akan melimpahkan kebaikan untuk diri kita.
Permainan berikutnya, mGaw menghitung setiap hadirin dan diminta mengingat nomornya. Seluruhnya ada 63, tapi karena harus genap maka Jaka mantan Ketua SHOT Jakarta yang jatuh di nomor 63 diminta untuk menjadi pendengar. mGaw memerintahkan agar nomor 1 berpasangan dengan no 62, 2 dengan 61, 3 dengan 60, 4 dengan 59, 5 dengan 58, 6 dengan 57, dst. Alhamdulilalh aku dapat nomor 6 dan berpasangan dengan Berry yang dapat nomor 57. Berry yang belum alumni adalah teman sekolahnya Junior (putranya bu Wina). mGaw memerintahkan agar saling mengkorek mengenai pasangan kita sebanyak-banyaknya, dari nama, tanggal lahir, jumlah saudara dalam keluarga, nama orang tua, pekerjaan orang tua, apa saja. Yang dapat pasangan tidak saling kenal, ya harus ngobrol, ya harus cari info sebanyak-banyaknya.
Setelah cukup waktu, mGaw minta maju, dipilih 2 pasang remaja, Adi dan siapa ya?, sudah menceritakan masing-masing pasangan, mGaw bertanya pada Adi, tau gak nomor sepatu pasangan mu?, ternyata Adi nggak tau karena belum tanya nomor sepatu, mGaw minta untuk dilengkapi lagi.
Pasangan kedua aku dan Berry (ibu dan anak), aku menjelaskan sekolah Berry, nama orang tua, pekerjaan orang tua, tanggal lahir, tempat lahir, jumlah saudara, alamat rumah, hobby, kota yang disukai di manca negara dan di Indonesia, berapa kali baca Al Qur’an dalam seminggu, bagaimana hubungan dengan ibu dan bapak, asal ibu dan bapak.
Setelah selesai, mGaw bertanya padaku: bunda, tau nggak warna favorit Berry, yaaa, belum sempat ditanya.
Lalu pasangan berikutnya 2 orang ibu, bu Wina (tuan rumah) dan bu Nuri. Kisahnya Subhaanallah. Kiprahnya bu Nuri menyantuni kaum dhuafa, dan bu Wina ingin jihad setelah memeluk agama islam di tahun 2000, pengen rumah beliau dijadikan tempat kajian setiap bulan.
Dari pelajaran ini, maka yang tadinya nggak kenal, jadi saling kenal deh.
Sesi terakhir, mGaw minta yang bernomor ganjil untuk keluar ruangan/kumpul di teras. Dan mGaw memberi arahan kepada nomor genap yang tinggal di ruangan. Setelah itu mGaw menghampiri nomor ganjil, agar nomor ganjil masuk dan bertanya mengenai siapa saja (tidak harus pasangan yang semula) pada orang yang ada dalam ruangan, akupun menghampiri seorang akhwat yang duduk sendiri, aku tanya rumahnya, kerja atau masih sekolah. Namun cara menjawabnya dingin, cuex, pikirku,ooooo, dia belum kenal jadi jawabnya juga ogah-ogahan.
Yang berikutnya gantian, nomor genap disuruh keluar ke teras, mGaw memberi instruksi kepada nomor ganjil, nanti kalau nomor genap bawa berita gembira cuexin aja ya. Sesuai perintah, kami pun cuex ketika kelompok genap bawa berita gembira.
Setelah selesai, mGaw membahas hikmah apa yang bisa diambil, bahwa kalau ada teman yang curhat jangan dicuexin, karena dicuexin sungguh nggak enak. Dan menjadi kecenderungan anak-anak remaja cuek akan sekitarnya, kurang empati, kurang peduli.
Ooooooooooo pantesan si akhwat aku tanya-tanya tadi bersikap cuex, dingin, ternyata diperintah toooh, haaa haaaa.
Kesimpulannya, mGaw minta Ganie (Ketua SHOT Jakarta) untuk berdiri di samping mGaw dan mGaw berbagi ilmu, ketika berjumpa seseorang ada langkah SALAM MESRA yang dijalankan:
S sapa dengan ramah
A apa khabar ? à tanyakan khabar
L luapkan kegembiraan ketika bertemu
A ajukan pertanyaan berikutnya à sekolah, kuliah dimana atau yang lain
M mohon diri ketika harus meninggalkan
M menatap à ketika berkomunikasi dengan lawan bicara, mata jangan kemana-mana
E empati/ekspresikan diri
S sentuh pundaknya, punggungnya, tentu dengan sesama muhrim
R rapat à mendekat, jangan bicara jauh-jauhan
A angguk/geleng, sesuai dengan hal yang dibicarakan
Betapa banyak yang diambil dari kajian yang diberikan oleh mas Gaw:
1 tau kalau diri ini dari air yang hina, maka tidak sombong, arogan, tapi harus banyak bersyukur
2 mau bergaul dengan siapa saja, terutama menjaga orang tua, memberi kasih sayang pada orang tua
3 jangan suka nyuekin orang yang terkadang butuh perhatian dari diri kita
Di akhir sesi sebelum azan zhuhur berkumandang, bu Nuri mengajak jamaah untuk berinfak, membantu kaum dhuafa yang ada di pinggiran kali Ciliwung, dengan meminjam jaket Desta yang digelar di lantai, maka bu Nuri mengajak jamaah untuk menjemput Allah swt, dengan rasa spontan dan keikhlasan, seluruh jamaah meletakkan uang di atas jaket yang sudah digelar, Alhamdulillah setelah dihitung terkumpul Rp 1.061.000,-, ditambah Rp 4.000, biar Rp 1.065.000,-. Pesan terakhir yang disampaikan bu Nuri, pas banget dengan dimulainya azan Zhuhur, semoga Allah swt membalas berlipat ganda dengan rizki yang telah diinfakkan, Amiin.
Sebelum shalat, aku bagi door prize berupa 2 buku karya mas Gaw yang berjudul 11 Amanah Lelaki, Alhamdulillah yang dapat 2 alumni lelaki: Gali dan Rizky.
Saat itu juga, mereka minta tanda tangan dari mas Gaw.
Acara pertama ditutup dengan shalat berjamaah dan makan siang yang sudah disiapkan, ada bakwan malang dan es campur yang harus diracik sendiri, sesuai selera.
Alhamdulillah, setelah sampai rumah aku telpon beberapa dari yang hadir/dari absen secara acak baik alumni teensnya dan orang tuanya, aku minta masukan dan kritikan dari acara hari itu, mereka bilang, senang banget, seru, dapat ilmu yang bermanfaat, dan minta rutin diadakan kajian seperti ini.
Insya Allah, minta dukungan para orang tua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar anda