6.Bismillahirrahm aan irrahiim
Alhamdulillah setelah melewati bulan Ramadhan, 24 Oktober sore dapat tugas memberi briefing orang tua para siswa dari sebuah SMA negeri di Jakarta Timur, dimana putra/i-nya ikut training ESQ for teens, kalau tidak salah dengar pesertanya ada 236 murid kelas I.
Briefing selalu standard apa yang disampaikan. Dan sayangnya dari 236 murid, orang tua yang hadir sekitar 70 orang, itu juga sebagian suami istri. Lalu bagaimana dengan orang tua yang lain?, semua orang tua diundang pihak sekolah melalui edaran resmi untuk hadir pada tanggal 24 Oktober jam 17.15, tapi bisa jadi undangan tidak sampai ke orang tua.
Sayang juga sebenarnya, karena sore itu akan ada interaksi anak mencari orang tua. Menjelang maghrib, orang tua dipersilakan masuk untuk menjumpai putra/i-nya. Tapi ada beberapa siswa dengan sedih mencari orang tuanya, tapi belum datang atau mungkin tidak datang.
Ada juga orang tua yang sempat berbisik, bunda, anak saya diam banget kalau di rumah, kalau nggak dipancing ngomong ya diam saja. Hal ini harus ditelusuri mengapa anak menjadi pendiam, apalagi ketika berhadapan dengan orang tuanya. Bagaimana orang tua memperlakukan anak sedari kecil?, karena perlakuan orang tua terhadap anak diwaktu kecil, bisa mempengaruhi pertumbuhan anak.
Ada lagi orang tua yang curhat, tadinya putranya mau pulang dengan temannya, tapi batal, lebih memilih pulang dengan ibunya.
Ada juga terlihat orang tua yang terharu, mungkin merasakan pelukan putra/i-nya apalagi sampai minta maaf, waaah terharu abizzz deh sebagai orang tua.
Semoga anak-anak yang telah mendapat ilmu melalui training ESQ, akan menjadi istiqamah dan lebih akrab dengan orang tua, karena orang tua yang memahami ilmu berteman dengan anak, pasti akan dijadikan mitra oleh putra/i-nya, tidak bersikap otoriter dan juga bukan malah dijauhi.
Besoknya ada seorang ibu yang kirim sms, menanyakan jam selesai training, seperti biasa jam 18.00. Pas reply sekalian bertanya juga, bagaimana putra atau putrinya setelah ikut training di hari pertama?, inilah jawaban dari sang ibu: Alhamdulillah tadi pagi sudah bangun sendiri jam 04.00, biasanya dibangunin aja susah, terima kasih, wass.
Terus terang, setelah membaca sms ini ada tawa kecil yang keluar, pas pergi bersama si sulung, Desta. Ya, gitulah Desta, yang namanya berhadapan dengan anak-anak ya harus sabar, dan orang tua harus mau belajar memahami setiap usia anak, setiap langkah anak, setiap keinginan anak.
Dan sebagai ibu, sampai sekarang masih terus belajar dari saudara-saudara yang lain.
Email lain 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,11,12,13,14,15,16,17,18,19,20,21,22,23,24,25,26,27,30,....
Alhamdulillah setelah melewati bulan Ramadhan, 24 Oktober sore dapat tugas memberi briefing orang tua para siswa dari sebuah SMA negeri di Jakarta Timur, dimana putra/i-nya ikut training ESQ for teens, kalau tidak salah dengar pesertanya ada 236 murid kelas I.
Briefing selalu standard apa yang disampaikan. Dan sayangnya dari 236 murid, orang tua yang hadir sekitar 70 orang, itu juga sebagian suami istri. Lalu bagaimana dengan orang tua yang lain?, semua orang tua diundang pihak sekolah melalui edaran resmi untuk hadir pada tanggal 24 Oktober jam 17.15, tapi bisa jadi undangan tidak sampai ke orang tua.
Sayang juga sebenarnya, karena sore itu akan ada interaksi anak mencari orang tua. Menjelang maghrib, orang tua dipersilakan masuk untuk menjumpai putra/i-nya. Tapi ada beberapa siswa dengan sedih mencari orang tuanya, tapi belum datang atau mungkin tidak datang.
Ada juga orang tua yang sempat berbisik, bunda, anak saya diam banget kalau di rumah, kalau nggak dipancing ngomong ya diam saja. Hal ini harus ditelusuri mengapa anak menjadi pendiam, apalagi ketika berhadapan dengan orang tuanya. Bagaimana orang tua memperlakukan anak sedari kecil?, karena perlakuan orang tua terhadap anak diwaktu kecil, bisa mempengaruhi pertumbuhan anak.
Ada lagi orang tua yang curhat, tadinya putranya mau pulang dengan temannya, tapi batal, lebih memilih pulang dengan ibunya.
Ada juga terlihat orang tua yang terharu, mungkin merasakan pelukan putra/i-nya apalagi sampai minta maaf, waaah terharu abizzz deh sebagai orang tua.
Semoga anak-anak yang telah mendapat ilmu melalui training ESQ, akan menjadi istiqamah dan lebih akrab dengan orang tua, karena orang tua yang memahami ilmu berteman dengan anak, pasti akan dijadikan mitra oleh putra/i-nya, tidak bersikap otoriter dan juga bukan malah dijauhi.
Besoknya ada seorang ibu yang kirim sms, menanyakan jam selesai training, seperti biasa jam 18.00. Pas reply sekalian bertanya juga, bagaimana putra atau putrinya setelah ikut training di hari pertama?, inilah jawaban dari sang ibu: Alhamdulillah tadi pagi sudah bangun sendiri jam 04.00, biasanya dibangunin aja susah, terima kasih, wass.
Terus terang, setelah membaca sms ini ada tawa kecil yang keluar, pas pergi bersama si sulung, Desta. Ya, gitulah Desta, yang namanya berhadapan dengan anak-anak ya harus sabar, dan orang tua harus mau belajar memahami setiap usia anak, setiap langkah anak, setiap keinginan anak.
Dan sebagai ibu, sampai sekarang masih terus belajar dari saudara-saudara yang lain.
Email lain 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,11,12,13,14,15,16,17,18,19,20,21,22,23,24,25,26,27,30,....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar anda